Hari ini diwarnai dengan kecerahan dan muncul secercah harapan bagi Amerika untuk kembali kepada moral yang benar. Mahkamah Agung membatalkan kasus hukum Roe v Wade dari tingkat federal menjadi tingkat negara bagian. Kasus ini telah menjadi batu penjuru selama puluhan tahun atas hak para wanita untuk membunuh bayi mereka di dalam kandungan. Sejak kasus Roe v Wade dimenangkan bagi kelompok pro-aborsi sudah hampir 64 juta nyawa dari bayi-bayi yang tidak bersalah melayang di tangan para penjagal kedokteran di klinik-klinik aborsi didominasi oleh Planed Parenthood di seluruh Amerika. 64 juta nyawa melayang menyamai atau bahkan melebihi jumlah kematian dari dua perang dunia.
Di bawah tekanan yang luar biasa dari pihak-pihak yg berkuasa dan berpengaruh di berbagai bidang (politik, media, edukasi, organisasi massa dan teknologi), bahkan disertai ancaman-ancaman mati dari kelompok-kelompok radikal pro-aborsi yang bukan hanya mengancam para Hakim Agung yang pro-life bahkan anggota keluarga mereka termasuk anak-anak mereka, Mahkamah Agung bisa bertahan untuk berpegang kepada keputusan membatalkan kasus Row v Wade. Tindakan terorisme yang dilakukan oleh kelompok-kelompok radikal ini berlangsung tanpa rem dikarenakan para politikus demokrat yang berkuasa mendukung bahkan memanas-manasi narasi gerakan pro-aborsi yang disesatkan secara sengaja sebagai gerakan hak azasi para wanita. Dengan tidak adanya penegakan hukum atas tindakan yang sudah termasuk kriminalitas, teror-teror yang dilakukan oleh kelompok-kelompok radikal ini terus berlangsung bahkan makin menggila.
Bahkan hari ini, dimana Mahkamah Agung dalam proses persidangan, kerumunan massa pro-aborsi berkumpul di depan gedung Mahkamah Agung dan berteriak-teriak mengancam akan membakar gedung Mahkamah Agung. Sementara seorang anggota kongres dari partai demokrat yang terkenal sebagai agen provokasi dan penghasut, Alexandra Ocassio Cortez atau sering dipanggil AOC mengumpulkan massa dan memanas-manasi massa. AOC bukan satu-satunya yang melakukan provokasi itu, Maxine Waters yang juga dari demokrat mengeluarkan ancaman dan hasutan kepada massa. Tidak kalah dengan yang lain wakil presiden Amerika Serikat sendiri, Kamala Harris yang dikenal sebagai ratu aborsi juga mengeluarkan kecaman. Apakah masih ada keraguan dengan pernyataan bahwa partai demokrat adalah partai kebejatan moral.
Kemarin, Marjorie Taylor Green perwakilan Republican dari negara bagian Georgia di Kongres Amerika Serikat mengajukan usulan hukum untuk menempatkan organisasi-organisasi radikal pro-aborsi yang melakukan tindakan pembakaran, pemboman, pengrusakan, dan intimidasi sebagai organisasi teroris dan menindak mereka secara hukum.
Argumen dan narasi pro-aborsi selalu disembunyikan dengan alasan atas kasus kehamilan yang diakibatkan dari perkosaan dan incest (hubungan seks dalam keluarga). Apakah benar itu alasan mereka? Tidak juga. Karena saat semua pendukung pro-aborsi ini dipojokkan dengan keputusan mereka untuk menentang aborsi yang terjadi di luar dua kasus di atas, mereka tidak bersedia bicara. Beberapa argumen yang mempertanyakan konsistensi klaim mereka, bahwa kalau dalam kasus perkosaan dan incest aborsi disahkan tetapi dalam kasus lain aborsi dilarang apakah mereka setuju. Jawaban mereka, itupun kalau ada yang menjawab, adalah tidak setuju. Jadi jelas sekali mereka menggunakan alasan perkosaan dan incest sebagai kedok samaran untuk agenda mereka yang sesungguhnya yaitu, keegoisan dan gaya hidup yang tidak bertanggung jawab.
Penamaan gerakan merekapun dipermanis dengan istilah pro-choice menunjukkan bahwa di pihak seberang adalah anti-choice. Kemunafikan dan ketololan para pendukung aborsi ini jelas terlihat bahwa ketidak konsistenan dari klaim pro-choice itu, bagaimana dengan choice-nya dari bayi-bayi yang tidak bersalah itu?


“Biaya ekonomi aborsi bayi-bayi di Amerika di tahun 2019 sebelumnya adalah 6,9 triliun dolar, 32 persen dari pendapatan kotor domestik tahun itu. Biaya ini 425 kali lebih besar daripada 16,2 miliar dolar dari pengharapan penghasilan yang diperoleh para ibu pemula.”
Melalui hasutan dan tipu daya dari organisasi seperti Planned Parenthood yang mengeruk kekayaan di atas pembantaian bayi-bayi yang tidak berdosa, para wanita yang kesetanan ini memang liar, buas dan haus darah. Sangat mengerikan saat menyadari bahwa para perempuan yang tidak segan-segan menghabisi hidup anak-anak mereka sendiri dengan cara yang sangat biadab berada di antara kita.
https://cultureshiftforlife.com/2017/11/22/abortion-videos/
Tulisan ini semata-mata pandangan penulis dan tidak mencerminkan pandangan dari Repikir.