Mandat Covid Berguguran Di Seluruh Dunia: Lebih Dari Selusin Negara Mendadak Mencabut Pembatasan-pembatasan
Narasi Covid akhirnya berguguran. Banyak negara besar di dunia—termasuk negara-negara yang sangat otoriter dan menindas sejak dimulainya pandemi Covid yang dimulai oleh [negara] Cina—tiba-tiba mencabut pembatasan-pembatasan mereka.
Di bawah ini daftar yang diperoleh terakhir dari negara-negara besar yang melakukan pencabutan tersebut.
New Zealand
“Pemerintah New Zealand hari Kamis lalu mengatakan akan mengakhiri keharusan karantina untuk para pendatang dan akan membuka kembali perbatasan-perbatasannya, perubahan yang disambut oleh ribuan warganegaranya tertahan di negara lain untuk bisa pulang ke kampung halaman mereka [New Zealand].
Sejak dimulainya pandemi, New Zealand memberlakukan apa yang di mata dunia katakan pengendalian perbatasan yang sangat ketat. Kebanyakan pendatang diharuskan dikarantina selama 10 hari di hotel yang dijaga oleh militer, satu keharusan yang telah menciptakan kemacetan di perbatasan. (sumber Associated Press)
“Austria akan mengakhiri ‘lockdown bagi masyarakat yang tidak divaksin Senin mendatang, satu hari sebelum mandat vaksin Covid-10 diberlakukan di seluruh negeri, pemerintah mengumumkan hari Rabu menurut kantor berita Austria APA.
Kanselir Austria, Karl Nehammer bersama Menteri Kesehatan, Wolfgang Mueckstein mengatakan pengukuran yang diajukan November lalu, tidak lagi diperlukan dikarenakan tidak adanya kekuatiran atas kapasitas penanganan rumah sakit untuk unit penanganan intensif, menurut laporan APA. (sumber AlArabiya)
Switzerland
“Pemerintah Swiss telah mengumumkan proposal untuk mencabut sebagian besar pembatasan-pembatasan Covid yang saat ini berlaku di seluruh negeri, akhir bulan ini. Konsul Federal Swiss diharapkan menyetujui proposal tersebut hari Rabu ini.
“Dimulai minggu depan, Saya pikir kita bisa membahas pencabutan karantina dan keharusan “berkantor di rumah,” kata Menteri Kesehatan Swiss, Alain Berset kepada wartawan hari Jumat.
Konsul Federal Swiss diharapkan menyetujui proposal Berset hari Rabu ini. (sumber The Rio Times)
Denmark
“Denmark telah mencabut semua pembatasan Covid-19 di seluruh negeri, karena virus corona tidak lagi dipertimbangkan sebagai “penyakit kritis bagi kehidupan sosial”, menurut pemerintah.
Hal ini berarti bahwa mandat mengenakan masker, keharusan menunjukkan “kartu Covid” untuk bar, restoran dan kegiatan dalam ruangan lainnya, serta kewajiban untuk mengisolasi diri jika mengalami tes positif telah berakhir.
“Tidak ada seorangpun bisa tahu apa yang akan terjadi Desember mendatang. Tetapi kami telah berjanji kepada rakyat Denmark bahwa kita hanya akan memberlakukan pembatasan-pembatasan jikalau memang sungguh-sungguh diperlukan kemudian kita akan mencabutnya sesegera mungkin,” Menteri Kesehatan Denmark, Magnus Heunicke kepada CNN hari Senin lalu. “Itulah yang terjadi saat ini.” (sumber CNN)
Swedia
“Swedia hari Kamis lalu bersama dengan negara-negara Eropa lainnya menyatakan akan mencabut pembatasan-pembatasan virus corona.
Sudah waktunya untuk membuka Swedia kembali,’ menurut Perdana Menteri Magdalena Andersson, saat mengumumkan pembatasan-pembatasan akan dicabut dimulai tanggal 9 Februari. (sumber WTOP)
Norwegia
“Norwegia hari Sabtu lalu telah mencabut peraturan menjaga jarak, batasan kapasitas konsumen di tempat-tempat usaha dan pembatasan lainnya selama masa pandemi yang telah berlangsung lebih dari setahun.
Sudah 561 hari berlalu sejak kami memberlakukan pembatasan-pembatasan yang sangat ketat di selluruh Norwegia pada masa damai seperti ini, kata Perdana menteri, Erna Solberg, saat mengumumkan langkah-langkah yang akan diambil di konferensi wartawan hari Jumat. “Sekarang sudah waktunya untuk kembali ke kehidupan normal. “ (sumber NYT)
Inggris
“Penduduk Inggris tidak lagi diharuskan mengenakan masker dimanapun atau harus bekerja dari rumah mulai minggu depan, Perdana Meneteri Boris Johnson mengatakan hari Rabu, menambahkan bahwa para ilmuwan percaya bahwa gelombang varian virus corona Omicron telah mencapai puncaknya secara nasional,” dilaporkan Reuters tanggal 19 Januari lalu.
“Dikarenakan kampanye booster luar biasa, bersama dengan bagaimana masyarakat umum menanggapi penerapan Rencana B, kita dapat kembali ke Rencana A di Inggris dan membawa peraturan-peraturan Rencana B berakhir, “kata Johnsonsebelumnya kepada parlemen Inggris.
“Johnson berkata mandat sertifikasi Covid-19 akan berakhir, walau badan usaha bisa memilih untuk meneruskan bukti Covid vaksin jikalau mereka berkehendak demikian,” laporan tersebut menambahkan. (sumber Reuters)
Irlandia
“ Irlandia mencabut hampir semua pembatasan-pembatasan Covid-19 hari Sabtu setelah melalui badai varian Omicron yang telah mengakibatkan lonjakan besar kasus infeksi, dikatakan oleh Perdana Menteri Michael Martin.
“Kami telah melewati badai Omicron,” kata Martin saat menyampaikan di depan televisi Jumat lalu, dimana dikatakan vaksin booster telah mengubah keadaan di seluruh negeri.
“Saya telah berdiri disini dan telah bicara kepada kalian saat melewati hari-hari yang sangat gelap. Tapi hari ini adalah hari yang baik, menurutnya. (sumber Al Jazeera)
Wales
“Kebanyakan pembatasan di negara Wales akan dicabut dalam dua minggu ini jika kasus Covid terus merosot, menurut konfirmasi Menteri Pertama.
Pengukuran-pengukuran yang dilakukan untuk mengatasi varian Omicron akan dicabut bersamaan dengan negara Wales menurunkan situasi gawat ke angka nol.
Parati oposisi telah menyerukan rencana penghentian, bersama dengan pihak konservatif Andrew RT Davies mengatakan, “[partai] Buruh telah melakukan kesalahan.”


Mark Drakeford mengatakan kasus Omicron telah merosot secara “pesat” dan peraturan-peraturan sudah bisa dilonggarkan “secara bertahap”. (sumber BBC)
Republik Czech
“Hari Rabu kemarin, Pemerintah Czech mencabut satu hukum yang membuat mandat vaksinasi Covid-19 bagi para profesional dan mereka yang di atas usia 60 untuk menghindari “perpecahan yang makin mendalam” di masyarakat, sementara penghitungan harian atas kasus baru meningkat secara tajam.
Perdana Menteri Petr Fiala mengatakan pemerintah barunya yang berpusat kepada sayap kanan tidak melihat alasan-alasan untuk kewajiban imunisasi seperti yang direncanakan di beberapa sektor oleh pemerintah sebelumnya.
“Hal ini tidak mengubah pendirian kami mengenai vaksinasi. Vaksinasi masih diyakinkan sebagai cara terbaik mengatasi Covid-19 … bagaimanpun juga, kami tidak menghendaki terjadinya perpecahan di dalam masyarakat,” Kata Fiala di depan konferensi pers. (sumber Reuters)
Israel
“Kabinet Covid pemerintah telah memutuskan hari Selasa lalu untuk mempersempit penerapan “Kartu Hijau” sertifikat vaksin, menegaskan hal itu hanya diperlukan untuk acara-acara “yang memiliki resiko tinggi.”
Di bawah petunjuk kerja yang baru, yang akan berlaku mulai tengah malam hari Minggu ini, bukti vaksinasi hanya diperlukan pada acara pernikahan dan perayaan semacamnya, demikian juga untuk pengunjung klab dan pesta-pesta besar.
Pemerintah mengatakan daftar lengkap persyaratan “Kartu Hijau” akan dibagikan dalam hari-hari mendatang. Keharusan-keharusan untuk menunjukkan kartu [vaksin] diharapkan akan dicabut untuk acara-acara rekreasi dan kunjungan ke tempat-tempat budaya, termasuk menghadiri pertunjukan, konser dan museum, serta restoran. (sumber Reuters)
Catatan editor: Informasi tentang Israel telah berubah untuk mencerminkan perkembangan terakhir.
Diterjemahkan bebas dari artikel Kyle Becker, 3 Februari 2022