
Berita mengenai Covid dan ketakutan yang melanda dunia hingga hari ini serta tindakan terus menerus menerima vaksinasi masih terus berlanjut. Walau kebenaran fakta cedera medis bahkan kematian yang diakibatkan oleh vaksin Covid bertambah dalam jumlah besar. Akibat kebohongan dari pihak-pihak yang memperoleh keuntungan melalui rekayasa pandemi Covid yang dibantu oleh media-media utama di dunia, masyarakat dunia tidak lagi bisa berpikiran kritis. Berita-berita yang mempertanyakan keabsahan validasi Covid sebagai penyakit yang sangat mematikan melebihi dari penyakit-penyakit menular lainnya yang terjadi sebelumnya, disensor dan bagi mereka yang ingin memberitakan hal sebenarnya dicap penyebar berita bohong (misinformation) dan banyak di antaranya yang menerima ancaman bahkan mengalami persekusi. Persekusi bukan hanya datang dari sesama anggota masyarakat yang termakan hasutan mengenai Covid tetapi juga dari berbagai pihak, institusi swasta juga pemerintah.
Kebenaran dan kebohongan memiliki satu kesamaan yang sangat mendasar, yaitu dua-duanya tidak bisa ditutup-tutupi selamanya. Belakangan ini setelah makin terkuak kebohogan-kebohongan Covid dan pihak-pihak yang berbohong mencoba mencari simpati maaf dari masyarakat dunia atas “kesalahan” yang dilakukan, memaafkan dan melupakan (forgive and forget). Setelah ratusan juta bahkan miliaran orang di dunia mengalami dampak langsung dari kebohongan-kebohongan ini serta merta bisa memaafkan dan melupakan setelah teror 3 tahun [dan masih berlanjut di beberapa negara].
Kasus Covid ini unik karena memiliki banyak dimensi, dimana kepentingan banyak pihak melebur di dalam satu peristiwa. Bisa kita katakan Covid ini menjadi satu milestone sejarah manusia. Kepentingan para elit globalis dan pemerintah untuk mendapatkan total kendali atas penduduk dunia melebihi jangkauan dari komunisme/sosialisme, religi, dan monarki dimana masyarakat dijadikan subyek yang dikendalikan tindakannya, tubuhnya, kesehatannya, bicaranya, pikirannya, dan hidupnya. Kepentingan industri farmasi yang mendapatkan keuntungan miliaran dolar melalui proses vaksinasi massal berkali-kali dan akan terus berlangsung bila tidak dihentikan; suatu pemasukan keuntungan yang terus berlangsung selama ketakutan akan Covid ini terjadi. Kepentingan media massa dalam menyampaikan narasi apapun yang menjadi agenda mereka dan mensensor semua pihak yang tidak sesuai dengan agenda mereka; jurnalisme sudah menjadi gerakan aktifisme, alat penyebar narasi pemerintah, dan sudah puluhan tahun tidak lagi menyampaikan kebenaran fakta. Kepentingan para raksasa sosial media yang mengendalikan monopoli dunia internet, membatalkan (cancel culture) sosial media yang ada yang tidak satu pikiran dengan mereka. Kasus yang terjadi atas Parler dimana Amazon menghentikan layanan hosting Parler yang berakibatkan Parler berhenti beroperasi dan kerusakan yang tidak bisa diperbaiki walau akhirnya Parler bisa kembali beroperasi setelah non-aktif berbulan-bulan. Google melakukan shadow ban untuk situs-situs yang dianggap menyebarkan misinformasi, dan masih banyak lagi contoh kasus lainnya. Kepentingan dunia kedokteran dimana rumah sakit menerima tambahan dana khusus untuk perawatan pasien Covid sehingga semua orang yang sakit dan atau meninggal dicatat sebagai kematian Covid. Perawatan tidak lagi dilakukan secara seharusnya dan mengakibatkan banyak kematian yang tidak seharusnya karena malapraktek ini, lihat contoh kasus rumah sakit di kota New York saat gubernur Andrew Cuomo menjabat.
You can’t sue Pfizer or Moderna if you have severe Covid vaccine side effects. The government likely won't compensate you for damages either
Anda tidak bisa menuntut Pfizer atau Moderna bila Anda mengalami akibat-akibat sampingan yang gawat dari vaksin Covid. Pemerintahpun tidak akan membayarkan ganti rugi kepada Anda.
Beberapa minggu lalu perusahaan-perusahaan farmasi raksasa mengajukan permohonan perlindungan khusus bila terjadi cedera atau kematian pasien diakibatkan oleh vaksin mereka. Dan pemerintah Amerika telah mengabulkan perlindungan hukum penuh dan khusus ini. Bukankah ini sudah sewajarnya menjadi pertanyaan besar dan menjadi alasan untuk semua orang untuk tidak menerima vaksin tanpa meneliti lebih jauh? Bahkan perusahaan yang memproduksi carseat tidak bisa menghindar bila terjadi kecelakaan dan carseat mereka tidak bisa berfungsi seharusnya. Mengapa perusahaan farmasi yang memproduksi vaksin dan melobi pemerintah dan bahkan PBB yang kemudian memaksakan (dengan ancaman hukum kepada anggota masyarakat yang menolak) mencoba melarikan diri dari tanggung jawab? Sebelumnya keputusan untuk menerima vaksin Covid bukan dilakukan dengan sukarela tetapi dikondisikan oleh pemerintah di Amerika dan di banyak negara termasuk Indonesia untuk masyarakat bisa bergerak bebas atau bepergian.
Acute kidney injury after COVID-19 vaccines: a real world study
Cedera ginjal parah setelah vaksin Covid: penelitian nyata.
Pernyataan di atas diterbitkan oleh National Library of Medicine, institusi resmi pemerintah Amerika di bidang kedokteran.
Judicial Watch melakukan tuntutan hukum kepada administrasi Biden atas sensor pemberitaan risiko vaksin. Tuntutan hukum yang diajukan mengenai laporan-laporan studi risiko bahaya vaksin yang disembunyikan dari masyarakat. Selain memiliki risiko yang serius, melalui studi ditemukan bahwa vaksin Moderna itu sendiri memiliki efektifitas negatif dalam mengobati Covid. Karena rekayasi angka kematian Covid yang dilakukan oleh banyak pihak yang mendapatkan keuntungan, akurasi tingkat kematian yang sungguh-sungguh diakibatkan oleh Covid hingga hari ini masih sulit untuk diperkirakan. Dan jumlah kematian dan cedera medis yang diakibatkan oleh vaksin Covid juga ditutup-tutupi. Dalam jumlah besar orang muda yang sehat tiba-tiba meninggal tanpa gejala penyakit, tidak sedikit diantaranya berprofesi atlit dan mereka memiliki faktor denominasi yang sama yaitu mereka semua menerima vaksin.
Spike in Fetal Deaths, “Unexplained” Rise in Mortality and Strange Clots Found in Blood Vessels Since COVID Vaccine Rollout
Melonjak kematian bayi di dalam kandungan, tidak bisa dijelaskan meningkatnya kematian dan gumpalan di saluran-saluran darah sejak dilakukannya vaksin Covid.
Investigation into spike in newborn baby deaths in Scotland
Penyelidikan atas lonjakan kematian para bayi di Skotlandia.
Fetal deaths up by nearly 2,000% since start of COVID vaccine rollout
Kematian janin melonjak hampir 2.000 persen sejak dimulainya vaksin Covid.
31,696 COVID Vaccine Death Claims Submitted to CDC’s Reporting System Since 2020: Triple All Other Vaccines Combined Over 30 Years | Facts Matter
31.696 Klaim Kematian Yang Diakibatkan Oleh Vaksin Covid Diserahkan Ke Laporan Sistim CDC Sejak 2020: Tiga Kali Lipat Dari Jumlah Kematian Yang Disebabkan Vaksin Lainnya Selama Lebih Dari 30 Tahun / Fakta Perlu Diperhatikan
ICAN (Informed Consent Action Network) berhasil memenangkan tuntutan hukum atas CDC (Centers for Disease Control and Prevention) badan penelitian penyakit menular terbesar di Amerika yang memainkan peranan vital di dunia dalam menentukan kebijakan-kebijakan pemerintah Amerika bahkan PBB. Badan ini pula yang menjadi aktor utama dalam memberikan label “pandemi” untuk Covid. Tuntutan hukum yang mencatat 7.7% penerima vaksin dilaporkan 25% menderita rekasi buruk akibat vaksin tetapi data yang ada ditutup-tutupi. Bagi para orang tua yang ketakutan lalu berpikir untuk menvaksinasikan anak-anak mereka sebaiknya berpikir dua kali sebelum melakukan tindakan medis yang tidak bisa diulang kembali. Tidak ada satupun anak yang sehat di Amerika yang meninggal karena menderita Covid. Jangan bermain-main dengan hidup anak Anda.
Artikel merupakan opini penulis semata dan tidak merefleksikan pandangan Repikir.