Seorang anak laki-laki di Philadelphia Barat [kota di negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat yang berusia 17 tahun berkomunikasi dengan satu kelompok teroris dan membeli bahan untuk membuat bahan peledak, menurut pihak berwenang.

PHILADELPHIA — Seorang remaja warga Philadelphia Barat telah ditahan dan didakwa setelah pihak berwenang mengatakan dia berkomunikasi dengan kelompok teroris yang berafiliasi dengan Al-Qaida.
Agen Khusus FBI yang memimpin penyelidikan untuk kantor cabang Philadelphia, Jacqueline Maguire mengumumkan Senin, dakwaan telah diajukan terhadap seorang anak berusia 17 tahun.
Remaja itu, kata pihak berwenang, sedang berkomunikasi dengan Katibat al Tauhid wal Jihad, yang pada 2022 ditetapkan sebagai organisasi teroris yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida.
Menurut Jaksa Wilayah Philadelphia Larry Krasner, anak laki-laki yang identitasnya belum diungkap karena masih di bawah umur, didakwa dengan senjata pemusnah massal, pembakaran, secara sembrono membahayakan orang lain, dan lebih banyak kejahatan.
Krasner mengatakan kantornya akan mengupayakan agar kasus tersebut dipindahkan ke pengadilan dewasa.
Bocah itu ditahan setelah pihak berwenang mengeksekusi surat perintah penggeledahan di dua lokasi pada hari Jumat.
Maguire mengatakan bocah itu tidak hanya berkomunikasi dengan kelompok itu, dia juga membeli bahan yang biasa digunakan untuk membuat alat peledak setelah mendapatkan panduan online mengenai konstruksi bahan peledak.
Pada 7 Agustus, agen khusus FBI melihat bocah itu membeli bahan yang bisa digunakan untuk membuat alat peledak improvisasi.
Pembelian itu termasuk perlengkapan taktis, kabel, bahan kimia, dan banyak lagi. Maguire mencatat remaja itu mulai merakit perangkat pada saat penangkapannya.
Pihak berwenang mengatakan penyelidik menemukan bahan-bahan ini di tempat sampah rumah tangga remaja tersebut.
Catatan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan menunjukkan 14 pengiriman peralatan militer dan taktis internasional ke alamat remaja tersebut.
Pembelian inilah yang membuat pihak berwenang mempercepat penyelidikan karena ancaman terhadap publik meningkat.
Selain itu, remaja tersebut memiliki akses ke banyak senjata api, kata Maguire. Rincian di mana senjata api itu berada dan siapa pemiliknya tidak diungkap ke umum.
Tidak ada target spesifik yang diidentifikasi oleh remaja itu, kata Maguire. Dia mengatakan bocah itu melakukan "penelitian dasar" tentang target potensial.
Maguire mengatakan remaja itu bahkan berencana pergi ke luar negeri untuk bergabung atau mendukung grup tersebut.
Pihak berwenang tidak merinci bagaimana remaja tersebut melakukan kontak dengan kelompok itu, tetapi Maguire mengatakan internet telah membuat kelompok semacam itu lebih efektif dalam meradikalisasi orang Amerika.
Penyidik Satgas Terorisme Gabungan FBI dapat menghubungkan akun media sosial Meta (alias Instagram) [yang dimiliki oleh Facebook] yang berkomunikasi dengan akun yang berafiliasi dengan kelompok tersebut pada bulan Maret dan April tahun ini kepada remaja tersebut.
Selain itu, akun WhatsApp yang ditautkan ke nomor telepon remaja tersebut juga ditemukan oleh penyelidik memiliki spanduk Brigade Martir Riyad-us-Saliheen, sebuah kelompok teroris yang berbasis di Chechnya, sebagai foto profilnya.
Pada 6 Agustus, menurut Satgas, foto profil WhatsApp remaja itu diubah menjadi gambar spanduk ISIS.
Pihak berwenang mengatakan kelompok itu diyakini terutama beroperasi di Suriah dan bertanggung jawab atas insiden seperti serangan mematikan April 2017 di St. Petersburg, Rusia, metro dan pemboman mobil bunuh diri tahun 2016 di Kedutaan Besar China di Bishkek, Kyrgyzstan.
Diterjemahkan dari artikel yang ditulis oleh Max Bennett untuk patch.com pada tanggal 14 Agustus 2023.
Komentar penterjemah: Sementara tidak terhitung banykanya akun dari kelompok konservatif di Amerika yang ditutup oleh Facebook dan Instagram, karena bertentangan dengan aliansi politik raksasa teknologi tersebut, kedua sosial media tersebut tidak berniat untuk membatasi atau menutup banyak akun yang terang-terangan melanggar hukum, menghasut kekerasan dan bahkan seperti kasus di atas memiliki koneksi langsung kepada banyak organisasi radikal dan teroris.