Distrik sekolah semakin berani dengan agenda LGBTQ
Pengadilan federal pekan lalu menolak permohonan orang tua dari ketiga agama besar untuk tidak menerapkan ideologi gender di sekolah.
Bacaan Wajib LGBT
Mulai tahun ajaran 2023-2034, semua anak yang bersekolah di sekolah yang didanai publik di Montgomery County, Maryland harus membaca materi LGBT yang terdaftar sebagai bacaan yang ditugaskan. Ini termasuk buku-buku seperti “Born Ready: The True Story of a Boy Named Penelope,” yang berkisah tentang seorang anak laki-laki kandung yang mengatakan bahwa dia adalah seorang perempuan. Anak-anak kecil juga akan dihadapkan pada “Pride Puppy,” sebuah buku alfabet tentang seorang anak kecil yang kehilangan anak anjingnya di parade Pride.
Buku-buku tersebut disetujui oleh Dewan Pendidikan Montgomery County pada tahun 2022. Satu tahun kemudian buku tersebut dijadikan wajib.
Tantangan Amandemen Pertama
Sekelompok enam orang tua dari Kristen, Yahudi, dan Muslim menggugat Dewan Pendidikan Montgomery County atas mandat baru tersebut. Para orang tua berpendapat bahwa kurikulum wajib yang mengagungkan homoseksualitas melanggar hak kebebasan beragama berdasarkan Amandemen Pertama. Para orang tua tersebut bergabung dengan kelompok hak orang tua Kids First.
Pengadilan yang lebih rendah menolak permohonan orang tua tersebut, sehingga mendorong dilakukannya banding. Rabu lalu, mayoritas 2-1 di Pengadilan Banding Sirkuit AS ke-4 menguatkan keputusan pengadilan yang lebih rendah. Hakim yang ditunjuk oleh Bush, G. Steven Agee dan Hakim yang ditunjuk oleh Obama, DeAndrea Benjamin, keduanya menolak keluhan orang tua tersebut.
“Namun saat ini, tidak ada bukti dalam catatan yang menghubungkan titik-titik yang diperlukan antara usia atau kapasitas mental anak-anak Orang Tua dan paparan mereka yang tidak diketahui terhadap Buku Cerita untuk menyimpulkan bahwa Orang Tua telah menunjukkan adanya beban yang dapat dikenali,” tulis Agee.
Perbedaan pendapat (dissenting opinion) disampaikan oleh Hakim A. Marvin Quattlebaum, Jr., yang ditunjuk Trump. Quattlebaum setuju bahwa hak orang tua untuk memilih pendidikan agama bagi anak-anak mereka dilanggar oleh mandat LGBT.
Pengacara Eric Baxter mewakili orang tuanya. “Pengadilan baru saja mengatakan kepada ribuan orang tua di Maryland bahwa mereka tidak mempunyai hak untuk menentukan apa yang diajarkan anak-anak mereka di sekolah umum,” katanya kepada NBC News.
Beberapa negara bagian melawan
Tahun lalu, 17 negara bagian mengeluarkan undang-undang untuk melindungi anak-anak dari ideologi gender. Sebagian besar undang-undang ini bertujuan untuk melarang anak laki-laki mengikuti olahraga anak perempuan. Namun, ada pula yang mengesahkan undang-undang yang melarang sekolah mengajarkan ideologi LGBT di kelas-kelas tertentu. Hanya Florida dan Kentucky yang melarang pengajaran topik LGBT di semua kelas sekolah dasar, mulai dari K-8.
Sementara dewan sekolah semakin berani
Namun, dewan sekolah di negara bagian lain sudah jelas mengenai niat mereka terhadap kurikulum LGBT.
Pada bulan Desember, Ketua Dewan Sekolah Fairfax County di Virginia Karl Frisch mengambil sumpah jabatannya dengan meletakkan tangannya di atas tumpukan buku LGBT yang eksplisit secara seksual. Mereka termasuk “Lawn Boy,” “Gender Queer,” “Flamer,” “All Boys Aren’t Blue,” dan “The Perks of Being a Wallflower.”1
Buku-buku tersebut, yang saat ini tersedia untuk siswa di bawah umur di Fairfax County dan sekolah negeri AS lainnya, menggambarkan aktivitas homoseksual secara gamblang. Beberapa buku menampilkan hubungan seksual antara orang dewasa dan anak-anak. “Lawn Boy,” misalnya, dilaporkan menggambarkan seorang siswa kelas empat yang melakukan seks oral pada seorang pria dewasa.
Frisch, yang menggambarkan dirinya sebagai “pendukung kebijakan publik” dan “he/him2” tidak banyak berasal dari Virginia, menurut Daily Wire. Seorang konsultan kampanye Partai Demokrat yang ateis dari California, Frisch mendapatkan masa jabatan pertamanya di Dewan Sekolah Kabupaten Fairfax (FCSB) pada tahun 2019 setelah berkampanye tentang ideologi gender.
Karena tidak mempunyai anak, ketertarikan Frisch yang besar terhadap sekolah menimbulkan kekhawatiran bahwa tujuannya adalah untuk melakukan seksualisasi pada anak-anak dan mengindoktrinasi mereka dengan ideologi gender.
Di situs kampanyenya, Frisch membanggakan bahwa dia adalah “orang LGBTQ+ pertama yang terpilih untuk menduduki jabatan lokal di wilayah terbesar di Virginia dan satu dari hanya empat anggota dewan sekolah LGBTQ+ yang terbuka di Persemakmuran dari sekitar 800 anggota.”
Stephanie Lundquist-Arora, mantan kandidat Partai Republik untuk Dewan Sekolah Fairfax County, mengatakan Frisch dan rekan-rekannya telah mengamanatkan agar kata ganti pilihan digunakan.
“Aksi [pengadilan] sirkus terbaru mengenai sumpahnya Frisch tidaklah mengejutkan,” tulis Lundquist-Arora di Washington Examiner. “Frisch mendekati komitmennya untuk mendorong agenda LGBT ke sekolah-sekolah umum di Fairfax County dengan semangat keagamaan.”
Diterjemahkan dari artikel yang ditulis oleh Yudi Sherman pada tanggal 23 Mei 2024
Buku-buku ini memperlihatkan gambar-gambar seksualitas yang sangat kasar. Bisa dikatakan sama seperti buku porno untuk orang dewasa.
Dalam bahasa Inggris pemakaian ‘pronouns’ atau kata panggilan untuk lelaki dan perempuan berbeda. ‘He’ dipakai untuk lelaki dan bila dipakai di belakang kalimat menjadi ‘him’. Sedangkan untuk perempuan dipakai ‘she’ dan ‘her’. Dan bila seseorang mencantumkan pronouns dalam profile mereka di sosial media atau dimanapun (termasuk kartu nama), orang tersebut adalah pendukung agenda lgbt.