Kelaparan, banjir, sampar, kekeringan, wabah, perang, dan kabar-kabar tentang perang. Ini adalah masalah utama yang dihadapi dunia saat ini dan World Economic Forum1 (WEF) dengan acaranya yang hanya melalui undangan khusus minggu depan di Davos, Swiss, adalah tempat untuk menemukan jawaban-jawaban yang diberikan oleh beberapa globalis elit, begitu pernyataan dari pendiri Klaus Schwab Rabu lalu.
“Kembalinya perang, epidemi dan krisis iklim, semua kekuatan pengganggu itu telah menggagalkan pemulihan global,” Schwab, ketua eksekutif forum, mengatakan kepada wartawan dalam ramalan yang hampir seperti nabi menjelang dimulainya konvensi pada hari Minggu ini.
“Masalah-masalah itu harus dihadapi di Davos, dan krisis pangan global khususnya membutuhkan perhatian kita,” tambahnya dalam sebuah pengarahan online, menurut Irish Times2.
Kembalinya pertemuan langsung dengan 2.500 orang setelah pandemi virus corona terjadi ketika dunia menghadapi tantangan yang dari invasi Rusia ke Ukraina.
Semuanya bermuara pada kepercayaan pada WEF untuk menemukan solusi yang tepat dan menerapkannya seperti yang dirancangkan, kata Schwab dan pekerja-pekerjanya yang tidak dipilih oleh rakyat dari negara manapun.
“Di dunia yang semakin terfragmentasi, semakin terpecah-belah, dan di mana banyak organisasi multilateral tradisional cenderung menjadi tidak berfungsi, atau setidaknya tidak saling percaya, platform global yang didasarkan pada kerjasama informal, berwawasan kepercayaan dan berorientasi pada tindakan akan semakin relevan, lebih penting dari sebelumnya,” kata Schwab.
Lebih dari 50 kepala negara dan pemerintahan akan menghadiri pertemuan minggu depan, termasuk Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Ursula von der Leyen, Presiden Komisi Eropa, dalam daftar3 WEF.
Semua akan terbang ke resor ski mewah berkutat selama seminggu sebelum terbang pulang lagi, seperti yang telah mereka lakukan di waktu-waktu sebelumnya.
Juga dijadwalkan akan ada kepala pemerintahan termasuk Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, Perdana Menteri Pantai Gading Patrick Achi, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki, Presiden Kolombia Ivan Duque Marquez dan Presiden Rwanda Paul Kagame.
Schwab memperingatkan siapa pun yang berusaha meremehkan acara tersebut atau membajak pesan-pesan utamanya, termasuk Great Reset yang sering disebutkan, akan diperlakukan dengan penghinaan.
Suara-suara yang menentang tidak akan ditoleransi.


“Suasana di mana Davos berlangsung akan menyambut. Tapi itu juga sangat serius,” akunya. “Jadi, tidak ada tempat untuk usaha-usaha yang berusaha mengacaukan dan mengalihkan perhatian.
“Dan saya mengutuk dengan sepenuh hati, terutama mereka yang tidak ada hubungannya dengan World Economic Forum, komunitas, dan hanya datang ke Davos untuk membajak merek kami.”
John Kerry, utusan khusus presiden AS untuk iklim, akan berada di Davos bersama dengan 17 menteri lingkungan. Alok Sharma, presiden Cop26, juga dijadwalkan untuk berpartisipasi.
Empat puluh tiga menteri keuangan dan 27 menteri perdagangan dan perdagangan juga akan hadir.
Kristalina Georgieva, direktur pelaksana IMF, presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde dan direktur jenderal Organisasi Perdagangan Dunia Ngozi Okonjo-Iweala juga dijadwalkan berada di sana.
Diterjemahkan secara bebas dari Eve of Destruction: Klaus Schwab Pledges the World Can Find Salvation at Davos 2022, Simon Kent, 20 Mei 2022.
Forum Ekonomi Dunia.
https://www.irishtimes.com/business/economy/davos-2022-the-most-timely-and-consequential-forum-ever-says-wef-founder-1.4882182
https://www.weforum.org/agenda/2022/05/davos-2022-whos-coming-and-everything-else-you-need-to-know