Sebagai seorang grandmaster agitator1 sejati yang bermoto “never let a crisis go to waste” dari peristiwa penembakan brutal satu sekolah dasar di Uvalde (Texas), Barack Obama langsung mengirimkan satu Tweet yang dari menghimbau orang-orang untuk mengambil waktu untuk berduka bagi anak-anak yang menjadi korban beralih ke peringatan kematian George Floyd.


“Saat kita berduka bagi anak-anak di Uvalde hari ini, kita harus meluangkan waktu untuk menyadari bahwa dua tahun telah berlalu sejak pembunuhan George Floyd di bawah lutut seorang petugas polisi. Pembunuhannya tetap bersama kita semua sampai hari ini, terutama mereka yang mencintainya," Tweet Obama.
Seperti yang kita ketahui dan tidak banyak dibahas oleh media utama, George Floyd adalah seorang kriminal pecandu narkoba yang meninggal sewaktu ditahan polisi dan menyebabkan protes yang menimbulkan protes-protes yang merusak dan berakibat fatal.
Obama tidak pernah menyebutkan nama-nama mereka yang tewas karena “protes damai” yang terjadi, tetapi memberikan pujian kepada para aktifis yang berjasa untuk memberantas “rasisme sistematis” dan merubah sistem peradilan dan kepolisian.
“Setelah pembunuhannya, generasi baru aktivis bangkit untuk menyalurkan kesedihan mereka ke dalam aksi terorganisir, meluncurkan gerakan untuk meningkatkan kesadaran akan rasisme sistemik dan perlunya peradilan pidana dan reformasi kepolisian,” cuitnya lagi.
Tweet ini pun mengundang beberapa reaksi dari beberapa orang.


Ini benar-benar hal paling narsis yang pernah saya lihat. Anda memilih untuk berdiri di atas mayat 19 anak sekolah yang terbunuh untuk mempromosikan diri Anda dan agenda Anda.



Gimana tidak sayang Obama memanfaatkan penembakan massal yang mengerikan untuk mencoba mendapatkan dukungan untuk beberapa petisi bodoh, memang hantu.
Obama juga memberikan tautan ke situsnya yang memperjuangkan hak-hak orang hitam dimana orang-orang dapat terlibat, termasuk untuk memberikan sumbangan ke Trayvon Martin Foundation, seorang anak hitam yang juga memiliki sejarah kriminalitas2 dan tertembak, dan juga yayasan dia sendiri.


Ini bukan pertama kalinya Obama mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk mempromosikan agendanya3 dengan memprovokasi rakyat Amerika untuk melihat negara Amerika Serikat sebagai negara rasis.
Sembilan belas anak-anak dan dua orang dewasa menjadi korban penembakan di Uvalde, Texas dan sama sekali tidak ada hubungan dengan rasisme sistemis.
Sumber: Obama Asks People to ‘Take Time’ From Grieving the Children Killed in Uvalde to Remember George Floyd, Cassandra Fairbanks, 25 Mei 2022.
Agitator: orang yang melakukan agitasi; penghasut.
https://www.wnd.com/2013/04/police-buried-trayvons-criminal-history/
https://www.thegatewaypundit.com/2020/05/barack-obama-uses-death-george-floyd-fan-flames-condemn-america-racist/